Pages

Sunday, August 19, 2018

Turnamen Catur Non-Master Digelar di Jakarta

INILAHCOM, Jakarta - Turnamen catur non-master digelar di Hotel Century, Minggu (19/8/2018). Turnamen memperebutkan total haroah 52 juta Rupiah diikuti ratusan aktivis, mahasiswa, dan juga wartawan.

Turnamen yang memperebutkan Piala Hariman Siregar digelar selama tujuh babak mengikuti sistem Swiss, dimana masing-masing babak membutuhkan waktu 50 menit.

Hadir dalam turnamen ini aktivis Malari Hariman Siregar, Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto, Penasehat PB Percasi Maruarar Sirait, Grand Master perempuan pertama Indonesia Irene Kharisma Sukandar, dan Aktivis Senior Hatta Taliwang.

"Mungkin di antara teman-teman aktivis masih banyak yang belum tahu kalau tokoh Hariman Siregar ini juga pernah membawa catur kita hingga ke Auckland. Kemudian juga Bang Hariman ini banyak aktif dalam kegiatan-kegiatan catur. Dari situ kecintaan Bang Hariman Siregar pada dunia catur adalah kecintaan yang tulus," ujar Utut, dalam keterangan pers, Minggu (19/8/2018).

Utut mencontohkan Grand Master perempuan yang hadir mendampinginya yaitu Irene Sukandar. Iren, kata Utut, pada Selasa pekan depan akan mengikuti turnamen catur di Yunani. Dari Yunani, Irene akan melanjutkan ke Jerman.

"Itu sebagai contoh bahwa untuk menjadi yang terhebat dalam dunia catur butuh latihan dan terus proses serta tidak cepat berpuas diri. Jadi yang harus diingat di dunia ini di atas awan ada awan lagi," lanjut Utut.

"Irene ini sudah dua kali juara Asia. Saya bukan mengiklankan Irene saya bangga ketika anak Indonesia berprestasi di dunia catur," tambahnya.

Ketua pelaksana Hatta Taliwang mengungkapkan, turnamen ini berhadiah sangat besar. Untuk juara pertama meraih 10 juta Rupiah dan trofi.

"Hadiah total Rp 52 juta. Jadi semua bergembira dalam rangka HUT Republik ini. Yang penting bagi kami ini adalah sosialisasi catur, terutama bagi adik-adik yang belum biasa main di turnamen," ungkap Hatta.

Sementara itu, Malari memberikan pesan kepada peserta yang mengikuti turnamen catur non-master tersebut.

"Pesan untuk peserta, belajar sportif, belajar disiplin, dan mau diatur. Biasanya aktivis semuanya dia sendiri saja. Tujuan turnamen ini untuk mempererat silaturahim supaya kita juga ada kebersamaan sama aktivis, tentu juga untuk menggeliatkan kebangsaan," ucap Malari.

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2L3TSSN

No comments:

Post a Comment