Pages

Saturday, August 18, 2018

Mata Uang Venezuela Terdevaluasi 96 Persen

facebook twitter

INILAHCOM, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan nilai tukar tunggal yang dipatok kepada pemerintah sosialisnya, cryptocurrency petro, secara efektif mendevaluasi sebesar 96 persen.

Kebijakan ini dalam sebuah langkah yang dikatakan para ekonom akan meningkatkan hiperinflasi di negara yang kacau itu.

Dalam salah satu perbaikan ekonomi terbesar dari pemerintahan lima tahun Maduro, mantan sopir bus dan pemimpin serikat pekerja juga mengatakan ia akan menaikkan upah minimum lebih dari 3.000 persen, meningkatkan tarif pajak perusahaan. Kebijakan ini yang diumumkan Jumat (17/8/2018) meningkatkan harga gas bersubsidi tinggi dalam beberapa minggu mendatang.  

"Saya ingin negara itu pulih dan saya memiliki formula. Percayalah pada saya," kata Maduro dalam pidato malam yang disiarkan di televisi pemerintah seperti mengutip marketwatch.com.

Namun para ekonom menyatakan keraguan bahwa pemerintah Venezuela yang kekurangan uang, yang menghadapi sanksi AS dan telah gagal pada para pemegang obligasi, akan berhasil.

Venezuela akan melihat gaji mereka yang sedikit semakin terkikis dan perusahaan akan berjuang dengan kenaikan besar baik pajak dan upah minimum, kata mereka.

Di tengah devaluasi yang agresif dan ekspansi moneter karena gaji dan bonus, kami mengharapkan tahap hiperinflasi yang jauh lebih agresif. Lebih-lebih dalam konteks di mana penghapusan pencetakan uang yang berlebihan tidak dapat dipercaya. Yang terburuk dari semua dunia, kata ekonom Venezuela Asdrubal Oliveros dari konsultan Ecoanalitica.

Dana Moneter Internasional memperkirakan bahwa inflasi di Venezuela akan mencapai 1 juta persen tahun ini.

Setelah satu dekade bonanza minyak yang melahirkan ledakan konsumsi di anggota OPEC, banyak warga miskin kini berkurang untuk menjelajahi melalui sampah untuk mencari makanan sebagai gaji bulanan sejumlah beberapa dolar AS sebulan.

Ratusan ribu orang Venezuela bermigrasi dengan bus melintasi Amerika Selatan dalam salah satu krisis migrasi terburuk di kawasan itu.

"Juara dunia dalam bencana ekonomi!" pemimpin oposisi Henrique Capriles tweeted setelah pengumuman Maduro. "Tidak ada Venezuela yang pantas untuk menjalani tragedi ini atau bahwa orang-orang yang tidak mampu ini menghancurkan bangsa kita!"

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2MjTVQ1

No comments:

Post a Comment