Pages

Tuesday, August 21, 2018

Meski Unggul, Ma'ruf Tak Bisa Dongkrak Jokowi

INILAHCOM, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan, dipilihnya Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi dan Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo saling mempengaruhi.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkapkan LSI melakukan simulasi elektabilitas capres tanpa pasangan dengan elektabilitas bersama pasangan. Melalui simulasi tersebut Jokowi mendapat dukungan sebesar 53, 6 persen. Sementara Prabowo hanya mendapat 28,8 persen.

Namun, setelah Ma'ruf dan Sandi masuk sebagai masing-masing cawapres, Adjie menyatakan elektabilitas kedua pasang ini berubah. Jokowi dan Ma'ruf tetap unggul dengan 52,2 persen sementara elektabilitas Prabowo dan Sandi menjadi 29,5 persen.

"Dari simulasi ini menunjukan ada tren penurunan yang terjadi pada elektabilitas Jokowi ketika berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Sebaliknya ada tren kenaikan Prabowo ketika berpasangan dengan Sandi," kata Adjie di Kantor LSI Denny JA , Rawamangun Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Dia menjelaskan, elektabilitas Jokowi mengalami penurunan pada segmen pemilih non muslim, pemilih kaum terpelajar, dan pemilih pemula.

Kemudian pada segmen minoritas (non muslim), elektabilitas Jokowi dari 70,3 persen turun menjadi 47,5 persen. Di segmen pemilih kaum terpelajar dari 50,5 persen turun menjadi 40,4 persen. Lalu pada segmen pemilih pemula dari 47,1 persen menjadi 39,5 persen setelah berpasangan dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Tapi, Kiai Ma'ruf tetap membuat dukungan Jokowi pada segmen pemilih muslim relatif mengalami kenaikan di mana dari 51,7 persen naik menjadi 52,7 persen," tuturnya.

Sementara bagi Prabowo, dipilihnya Sandi membuat dukungannya relatif mengalami kenaikan di tiga segmen pemilih penting yaitu pemilih emak-emak, pemilih pemula, dan pemilih kaum terpelajar.

Pada segmen pemilih emak-emak, elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan setelah berpasangan dengan Sandi, dari 25,2 persen menjadi 30 persen. Pada pemilih pemula, dari 34,2 persen naik menjadi 39,5 persen. Pada segmen kaum terpelajar dari 37,4 persen naik menjadi 44,5 persen setelah menggandeng pengusaha itu sebagai cawapres. Kelompok terpelajar memiliki kemampuan menjadi influencer dan penggiring opini publik.

Diketahui, Survei nasional ini dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1200 responden. Margin of error survei ini berada di angka +/- 2,9 persen.[jat]

Let's block ads! (Why?)

from Inilah.com - Terkini kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OY89mH

No comments:

Post a Comment